Most Recent

Simple tools Git Clone and Push
Simple tools Git Clone and Push
Git Logo
MalmiNgoprek - Git merupakan tools yang berfungsi sebagai Version Control System (VCS) yang artinya adalah tools yang berfungsi untuk melihat aktifitas/monitoring perubahan pada suatu file system. Aktifitas/monitoring perubahan tersebut biasanya berupa fixing/update, delete, add dari sebuah function yang terdapat dalam file tersebut.
Untuk para developer/programmer biasa sering menggunakan Git ini untuk me-push hasil codingan mereka ke sebuah layanan Git seperti Github, Bitbucket, atau Gitlab. Ketiga layanan Git tersebut sangatlah familiar dan sering digunakan oleh kebanyakan developer.
Dan untuk memudahkan ketika menggunakan Git banyak tools yang  tersedia untuk memberikan kemudahan penggunaan Git itu sendiri. Disini pada postingan ini saya membuat sebuah simple tools untuk penggunaan Git antara lain Git Clone dan Git Push. Simple tools ini memang saya buat khusus pengguna Linux dengan base programming yaitu Bash. Langsung saja bagaimana untuk cara penggunaan berikut ini caranya.

Download source
wget https://raw.githubusercontent.com/geek-id/Shell-Scripting/master/git.sh

untuk menjalankannya bisa langsung dengan perintah
bash git.sh

atau bisa diberi hak akses untuk eksekusi
chmod +x git.sh

dan setelah itu baru dijalankan dengan perintah
./git.sh

Simple tools git.sh
git.sh





Unknown 25 October 2016
Bash Scripting create Triangle
Bash Shell Scripting
Bash Shell Scripting
MalmiNgoprek - Bash merupakan salah satu dari sekian banyak bahasa pemrograman yang ada. Bash adalah bahasa pemrograman yang dipakai dalam Linux. Bash sering dipakai untuk membuat program deploy yang digunakan untuk mempermudah installasi dan konfigurasi Linux. Untuk membuat program menggunakan bash tentu harus tahu dasar-dasar pemrograman bash. Berikut ini adalah salah satu contoh program dasar yang menggunakan bash dengan penggunaan looping for untuk membuat sebuah gambaran segitiga.

Berikut ini adalah contoh source code program triangle.sh


#!/bin/bash
echo -n "Masukkan nilai: "
read s

for (( i=1;i<=$s; i++))
  do
  for (( k=i; k<=$s; k++))
  do
    echo -n " "
  done
   for ((j=1;j<=i;j++))
   do
    echo -n "*"
   done
   for (( k=1; k<i; k++))
   do
     echo -n "*"
   done

echo ""
done

Hasil dari source tersebut adalah

bash triangle.sh
bash triangle.sh

Unknown 07 October 2016
Auto Repository using Bash Shell Scripting (Indonesian Repository)
Bash Shell
MalmiNgoprek - Setelah sekian lama tidak update postingan kali ini MalmiNgoprek share sebuah script bash yang digunakan untuk melakukan auto add repository Ubuntu 16.04 Xenial Xersus. Namun repository yang ada pada script ini hanyalah repository Indonesia. Repository Indonesia tersebut yang masih aktif dan benar-benar masih dimanajemen oleh beberapa pihak diantaranya yaitu repository yang berasal dari kambing.ui.ac.id dan ftp.itb.ac.id. Kedua repository ini hingga kini masih aktif dan melakukan update secara berkala pada hari-hari tertentu. 

Auto add repository ini bertujuan untuk memudahkan pengguna Linux khususnya Ubuntu melakukan penambahan repository tanpa perlu repot-repot melakukan copy paste dari sebuah website yang memberikan info-info repository indonesia. Untuk sementara ini auto add repository hanya menyediakan repository ubuntu saja. Namun tidak dipungkiri jika auto add repository ini ada menyediakan repository untuk distro Linux lainnya seperti Debian, Redhat, dan CentOS,

Nah, dimana kita bisa mendapatkan auto add repository ini? Untuk mendapatkan Auto Add Repository ini kita dapat mengunduhnnya dengan cara berikut ini.

wget https://raw.githubusercontent.com/idnewbie/Shell-Scripting/master/ubuntu-repo.sh

Setelah file terdownload silahkan chmod +x

chmod +x ubuntu-repo.sh

Selanjutnya untuk menjalankan Auto Add Repository ini kita harus sebagai Super User (root)

sudo ./ubuntu-repo.sh

Auto Add Repository Ubuntu 16.04
Auto Add Repositoty Ubuntu 16.04


Unknown 05 October 2016
Karakteristik Cloud Computing
Characteristic of Cloud Computing

MalmiNgoprek - Di postingan sebelumnya kita telah menjelaskan Definisi, Latar Belakang dan Kelebihan dari Cloud Computing. Dalam postingan berikut ini kita akan membahas lima Karakteristik Cloud Computing diantaranya On Demand Self Service, Broad Network Access, Resource Pooling, Rapid Elasticity dan Measured Service.
Sebagai sebuah teknologi dan layanan dalam jaringan komputer, Cloud Computing memiliki beberapa karakteristik khusus. Karakteristik yang terdapat dalam Cloud Computing tersebut ada lima yaitu On Demand Self Service, Broad Network Access, Resource Pooling, Rapid Elasticity, dan Measured Service. Kelima karakteristik Cloud Computing akan dijelaskan berikut ini :

On Demand Self Service

On Demand Self Service merupakan karakteristik Cloud Computing dimana pengguna layanan Cloud Computing dapat secara mandiri menyediakan semua keperluan dan kapabilitas terkait dengan komputasi pada Cloud Computing. Antara lain berupa ketersedian network storage (media penyimpanan digital pada jaringan komputer), server time (sistem waktu di sisi komputer server), dan lain-lain, dengan meminimalisir interaksi dengan penyedia layanan (service provider/server). Layanan ini dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan keperluannya (on demand)

Broad Network Access

Broad Network Access merupakan karakteristik dalam Cloud Computing dimana layanan Cloud Computing memerlukan akses jaringan yang memadai, baik pada internet, intranet, atau kombinasi keduanya. Pada skala besar, adanya kapabilitas yang tersedia pada jaringan komputer dan akses ke jaringan, akan memudahkan dalam penyedian layanan kepada para pengguna dari berbagai platform dan media akses.

Resource Pooling

Resource Pooling merupakan karakteristik Cloud Computing dimana sumber daya (resource) komputasi dapat diberdayakan secara bersama-sama dengan lokasi fisik yang berbeda-beda. Salah satu kunci utama pada teknologi Cloud Computing adalah adanya virtualisasi. Dengan adanya virtualisasi ini, ditunjang pula oleh adanya beragam server yang berada dibanyak tempat, menjadikan Cloud Computing dapat melayani para pengguna dengan lebih optimal berdasarkan ketiga jenis layanan yang diberikan. 

Rapid Elascticity

Rapid Elasticity merupakan salah satu karakteristik dalam Cloud Computing dimana terjadi elastisitas yang cepat pada layanan Cloud sesuai dengan kebutuhan pengguna yang bersifat on demand. Pada layanan berbasis Cloud Computing terdapat adanya jumlah layanan yang dapat naik maupun menurun sesuai dengan layanan yang diberikan kepada pengguna dan dalam waktu yang cepat.

Measured Service

Measured Service merupakan karakteristik dalam Cloud Computing dimana layanan pada Cloud dapat diukur. Pengukuran layanan pada Cloud Computing dapat dilakukan melalui QoS dan QoE untuk kualitas layanan. QoS (Quality of Service) merupakan pengukuran kualitas layanan pada Cloud Computing dilihat dari sisi penyedia layanan Cloud Computing (provider), sedangkan QoE (Quality of Experience) merupakan pengukuran layanan pada Cloud Computing dilihat dari pengguna layanan tersebut.



Unknown 10 September 2016
Apa itu Cloud Computing?
Cloud Computing Illustration

MalmiNgoprek - Cloud Computing, mungkin ini masih terasa asing bagi kalian yang baru mulai mengenal jaringan komputer. Yah, Cloud Computing merupakan sebuah teknologi terbaru pada dunia komputer. Apa sih itu Cloud Computing? Terdapat beberapa definisi untuk Cloud Computing oleh para ahli. Menurut NIST (National Institute of Standard and Technology), Cloud Computing adalah sebuah model yang memngkinkan adanya penggunaan sumber daya (resource) secara bersama-sama dan mudah, menyediakan jaringan akses dimana-mana, dapat dikonfigurasi, dan layanan yang digunakan sesuai keperluan (on demand). Hal ini memungkinkan layanan Cloud Computing disediakan dengan cepat dan meminimalisir interaksi dengan penyedia layanan (vendor/provider) Cloud Computing.
Sebagai sebuah teknologi perbaikan dari teknologi-teknologi sebelumnya (Grid Computing dan Cluster Computing), tentu terdapat SLA (Service Level Agreement) antara penyedia layanan berbasis Cloud Computign dengan pengguna akhir (end user). SLA merupakan perjanjian mengikat yang harus dipatuhi bersama antara penyedia layanan dengan para pengguna layanan.

Latar belakang kemunculan Cloud Computing


Kemunculan Cloud Computing dilatar belakangi oleh kebutuhan dunia industry dan komputerisasi akan pemanfaatan bersama sumber daya komputasi yang tersebar, namun dapat digunakan sesuai keperluan (on demand). Pada teknologi sebelumnya yaitu Grid Computing belum dapat melakukan hal ini dengan baik. Penyebab lainnya yang memunculkan teknologi Cloud Computign adalah teknologi web 2.0, teknologi web service, serta kemampuan komputasi otomatis yang dilakukan oleh komputer (automatic computation) terkait dengan manajemen sumber daya yang dimilikinya. Namun tidak hanya itu saja yang melatar belakangi kemunculannya Cloud Computing, hal lainnya seperti perkembangan hardware (termasuk juga hardware di jaringan komputer dan hardware komputer), software (termasuk juga sistem operasi, aplikasi, metode pengembangan software, library), serta perkembangan internet (dengan kemunculan 4G dan 5G yang menandai kemajuan kecepatan internet di dunia). Turut andil dalam mendukung lahirnya Cloud Computing sebagai sebuah teknologi dan layanan komputasi dan sumber daya komputasi.

Mengingat bahwa kebutuhan akan layanan yang lebih baik dair Grid Computing dan kebutuhan untuk pemakain aplikasi hingga keperluan untuk perkembangan aplikasi dan infrastruktur aplikasi dan jaringan komputer itu sendiri, maka terbentuklah 3 jenis layanan utama pada Cloud Computing. Ketiga jenis layanan itu mencakup sisi aplikasi, sisi platform, dan sisi infrastruktur. Sedangkan dari sisi Deployment, muncul keberagamanan jenis Cloud Computing berdasarkan kondisi jaringan, cakupan pengguna dan spesifik kebutuhan dari pengguna bersangkutan. Sehingga muncullah Private Cloud, Public Cloud, Community Cloud, dan Hybrid Cloud.

Kelebihan Cloud Computing


Sebagai sebuah teknologi jaringan komputer yang saat ini banyak digunakan. Cloud Computing memiliki sejumlah kelebihan dari teknologi sebelumnya, kelebihan itu antara lain :

  • Kemudahan untuk menggunakan aplikasi secara bersama-sama dan online tanpa perlu instalasi dan konfigurasi.
  • Dapat diterapkan pada jaringan lokal (intranet), public (internet) maupun keduanya.
  • Penghematan biaya
  • Layanan penyimpanan data dan informasi secara online
  • Layanan komputasi dengan sistem tersebar
  • Kemudahan untuk digunakan disebanyak mungkin sistem operasi dan komputer (baik itu di komputer desktop hingga smartphone).
  • Kemudahan dalam pengembangan aplikasi secara bersama-sama sesuai kebutuhan.
  • Kemudahan dalam berbagi dan menggunakan layanan infrastruktur, baik perangkat keras maupun perangkat lunak dan kombinasi keduannya.

Unknown
Command Line Interface (CLI) Linux

Linux Command Line
MalmiNgoprek - Linux merupakan sistem operasi yang berbasis Open Source yang berarti bebas untuk diunduh, dikembangkan (modifikasi, editing source code), dan disebar luaskan kembali. Untuk kalian yang sedang belajar menggunakan Linux pasti pertama kali kalian bingung bagaimana caranya untuk installasi program/applikasi di Linux. Linux pada pada dasarnya ketika ingin menambahkan/menghapus aplikasi selalu lewat Command Line Interpreter (CLI). Nah, di dalam CLI tersebut ada berbagai banyak perintah yang sering digunakan dari untuk membuat user baru, menghapus user, menambahkan file/folder, atau menghapus file/folder. Ada beberapa perintah dasar yang sering digunakan diantaranya adalah berikut ini.

adduser

perintah ini biasanya hanya dapat dilakukan oleh user root atau user tertinggi dalam linux untuk menambahkan user/pengguna baru. Kemudian setelah menambah user/pengguna baru biasanya dilanjutkan perintah passwd yaitu perintah yang digunakan untuk membuat password untuk user/pengguna baru.
Ex.
adduser xxxxx
passwd xxxxx

cat

Merupakan perintah yang digunakan untuk melihat isi dalam suatu file.
Ex.
cat namefile.txt

cd

cd adalah perintah yang mempunyai kepanjangan Change Directory. Dilihat dari kepanjangannya perintah ini mempunyai funsi untuk berpindah directori dari satu directori/folder ke directori/folder yang lain.
Ex.
cd /home/xxxxx/Documents

cp

cp merupakan perintah copy yang digunakan untuk mengduplikasi satu file/folder ke file/folder yang lain.
Ex.
cp file.txt file2.txt

hostname

perintah hostname digunakan untuk menampilkan host/domain name sistem dan dapat digunakan untuk men-setting nama host sistem

ls

ls merupakan perintah untuk melihat/menampilkan isi dari sebuah direktori. ls merupakan kepanjangan dari list, perintah ini memiliki berbagai option yang disediakan untuk mengatur tampilannnya dilayar.

mkdir

mkdir merupakan kepanjangan dari make directori, dimana perintah ini digunakan untuk membuat sebuah directori baru.
Ex.
mkdir folNew

mv

perintah mv adalah kepanjangan dari move yang dimana berfungsi untuk memindahkan file/folder dari satu lokasi ke lokasi lain. Namun perintah mv ini juga bisa digunakan untuk me-rename file/folder.
Ex.
mv text.txt /home/xxxxx/

passwd

perintah passwd merupakan singkatan dari password yang artinya perintah ini digunakan untuk mengganti password dari user/pengguna linux.
Ex.
passwd xxxxx

rm

perintah rm juga memiliki kepanjangan dari remove. Perintah ini digunakan untuk menghapus file dan secara default rm tidak dapat menghapus folder/directori.

rmdir

rmdir adalah perintah yang memiliki kepanjangan dari remove directori yang artinya perintah ini dapat digunakan untuk menghapus directori.

who

perintah who digunakan untuk menampilkan siapa saja user yang sedang login dalam Linux.

Unknown 04 September 2016
Linux Hierarchy System (LHS)
Gambar Illustrasi Linux Hierarchy System (LHS)
MalmiNgoprekPertama kali menggunakan Linux pasti sempat bingung atau aneh karena tidak terdapat Local Disc C: atau D:. Yah, dalam Linux tidak memiliki kedua folder/file system tersebut. Linux menggunakan Struktur Hirarki File System Linux sesuai standar FHS. FHS (Filesystem Hierarchy Standard) adalah seperangkat petunjuk untuk penempatan file dan direktori dibawah sistem operasi yang mirip UNIX. Tujuannya adalah untuk mendukung interopabilitas aplikasi, program administrasi sistem, program pengembangan, skrip dan dapat menyatukan dokumentasi dari sistem ini.
Pada saat Linux di install ke komputer anda, maka anda akan menemukan direktori-direktori yang seceara default dibuat oleh Linux. Direktori tersebut dibuat berdasarkan FHS.
Struktur Hirarki File System Linux sesuai dengan Standar FHS, diantaranya ada beberapa definisi direktori menurut standar FHS :

  • / (root folder)
/ (root folder) menduduki posisi tertinggi/puncak dalam hirarki direktori filesystem linux dengan dilambangkan menggunakan tanda slash (/). Direktori ini membawahi semua direktori penting lainnya. Sehingga setiap penulisan direktori lainnya selalu menggunakan tanda / didepannya, yang mengindentifikasikan kalua direktori tersebut dibawah root folder.

  • /bin
Pada direktori ini berisi perintah dasar (command line) yang dibutuhkan oleh sistem maupun user. Sebagian perintah dasar yang bisa anda jalankan biasanya tersimpan dalam folder ini.

  • /boot
/boot merupakan direktori yang berisi program dan data yang dibutuhkan pada saat melakukan proses booting (startup) system.

  • /dev
/dev adalah direktori tempat dimana device storage/harddisk terdeteksi ke dalam Linux.

  • /etc
Pada direktori /etc terdapat file-file konfigurasi system linux

  • /home
Dalam direktori /home merupakan tempat untuk menyimpan data setiap user yang terdaftar dan secara otomatis akan dibuatkan direktori dalam /home.

  • /lib
Di dalam folder /lib berisi file-file library dari aplikasi yang ada di system linux. Kadangkala satu file library sering digunakan oleh beberapa aplikasi lainnya secara bersamaan.

  • /media
/media merupakan direktori yang digunakan untuk men-load flash disk, cd rom atau media lainnya yang terhubung ke dalam sistem linux.

  • /mnt
Direktori ini merupakan tempat pengaitan sistem sementara

  • /opt
Dalam folder /opt biasanya berisi paket aplikasi tambahan yang biasanya user install sendiri kedalam system.

  • /proc
Direktori ini merupakan direktori filesystem untuk menjalankan proses

  • /root
/root merupakan direktori untuk user root

  • /sbin
/sbin merupakan folder yang berisi program biner yang dibutuhkan untuk menjalankan dan memperbaiki system. Biasanya aplikasi yang ada dalam folder ini hanya bisa dijalankan oleh admin atau root.

  • /tmp
Direktori /tmp merupakan tempat penyimpanan file secara temporary/sementara.

  • /usr
Di folder /usr berisi program-program yang mampu diakses oleh user. Dalam folder ini terdapat subdirektori /usr/bin dan /usr/sbin yang menyimpan aplikasi executable yang berfungsi sama dengan file-file di direktori /bin dan /sbin

  • /var
Direktori ini berisi untuk menyimpan informasi proses, seperti system history, access logs, dan error logs.

Unknown
Perbedaan IPv4 dan IPv6
Perbedaan IPv4 dan IPv6
Perbedaan IPv4 dan IPv6
MalmiNgoprek - IP (Internet Protocol) adalah alamat/address yang diberikan kepada setiap client komputer yang terhubung dalam jaringan. Pada awal penerapannya IP yang diterapkan adalah IPv4 (versi 4) atau versi pertama yang didefinisikan oleh IETF (The Internet Engineering Task Force) yang digunakan pada tahun 1981. Mengapa IPv4 bukan IPv1, IPv2, atau IPv3? Hal ini karena IETF telah melakukan 4 kali revisi pada sistem ini. Sehingga protokol ini dapat digunakan untuk melakukan komunikasi antar komputer.

IPv4 ditetapkan dengan panjang 32 bit. IPv4 memungkinkan 4 Milliar lebih komputer untuk terhubung ke internet. Meskipun cukup besar dalam jumlah untuk 32 bit. Tetapi alokasi dan penggunaannya tidak cukup efisien untuk menahan laju pertumbuhan lalu lintas internet yang menyebabkan alokasi IPv4 yang saat ini diterapkan dan dipakai menjadi sangat terbatas dan alokasinya pun sudah hampir habis.

Maka dari itu muncullah IPv6, IPv6 telah dikembangkan sejak tahun 1998. Alamat/address IPv6 memiliki panjang 128 bit sehingga alamat IP menjadi lebih banyak dan dapat dialokasikan untuk semua perangkat komputer yang terhubung ke internet. Kenapa tidak IPv5? Pada tahun 1980-an, IPv5 digunakan untuk protokol percobaan dan sampai saat ini tidak pernah digunakan, IPv5 biasanya disebut sebagai protokol streaming, jadi secara langsung untuk penerus IPv4 adalah IPv6.

Apa perbedaan antara IPv4 dan IPv6? Pada dasarnya setiap perkembangan versi pasti memiliki keunikan tersendiri yang menjadikannya lebih baik dari versi sebelumnya. Berikut ini adalah perbedaan antara IPv4 dan IPv6

IPv4

Dalam IPv4 terdapat 3 alamat unik yang dimiliki oleh IPv4, yaitu Unicast, Broadcast, dan Multicast. Apa sih Unicast, Broadcast, dan Multicast itu?

  • Unicast merupakan alamat dari IPv4 yang dibuat untuk sebuah interface network atau jaringan interface yang bisa digunakan dalam komunikasi satu client ke satu client lainnya (one to one atau point to point)
  • Broadcast adalah alamat internet protokol yang dibuat untuk satu client dapat berkomunikasi ke setiap client yang ada dalam satu jaringan yang sama.
  • Multicast alamat yang didesain pada IPv4 yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dari satu client ke client lainnya yang berbeda jaringan.

IPv6

Dalam IPv6 juga memiliki 3 alamat yang unik namun ada perbedaan pada salah satu alamatnya dimana Broadcast yang ada pada IPv4 dihilangkan dan diganti dengan Multicast dan ditambah dengan Anycast. Untuk penjelasannya sebagai berikut ini :

  • Unicast digunakan sama seperti pada IPv4 sebelumnya yaitu untuk membuat jalur komunikasi antara satu client ke satu client lainnya (one to one atau point to point)
  • Multicast alamat ini memungkinkan komunikasi antara client satu ke banyak client lainnya dalam grup yang sama.
  • Anycast pada alamat ini yang ada pada IPv6 bisa digunakan untuk berkomunikasi dari satu client ke client yang lebih banyak ( one to many)
Selain itu IPv4 dan IPv6 memiliki perbandinga lainnya antara lain : 

IPv4
IPv6
Panjang alamat IP 32 bit
Panjang alamat IP 128 bit
Konfigurasi DHCP secara manual atau dynamic
Mampu menggunakan autoconfiguration
Dukungan terhadap IPsec Opsional
Dukungan terhadap IPsec Dibutuhkan
Menggunakan ARP Request secara broadcast untuk menterjemahkan alamat IPv4 ke alamat link-layer
ARP Request diganti oleh Neighbor Solitcitation secara multicast
Untuk mengelola grup pada subnet local digunakan Internet Group Management Protocol (IGMP)
IGMP telah digantikan fungsinya oleh Multicast Listener Discovery (MLD)
Checksum termasuk pada Header
Checksum tidak masuk dalam Header
Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan ada router, menurunkan kinerja router
Fragmentasi dilakukan hanya oleh pengirim
Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte
Paket Link Layer harus mendukung ukuran paket 1280 byte dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 1500 byte


Unknown 24 August 2016
Mengenal TCP/IP Layer
Illustrasi OSI Layer dan TCP/IP Layer
MalmiNgoprek Nah, pada postingan sebelumnya telah dijelaskan tentang OSI Layer yang dikeluarkan oleh ISO. Pada postingan kali ini masih membahas tentang Layer yaitu TCP/IP Layer.

Apa sih TCP/IP Layer itu ?. TCP/IP layer merupakan sebuah layer yang tidak berbasis pada model OSI Layer. TCP/IP Layer merupakan sebuah layer yang diciptakan oleh DoD (Department of Defense). TCP/IP mengimplementasikan arsitektur berlapis yang terdiri dari 4 lapisan/layer saja.

Ke empat layer ini dapat dipetakan (secara tidak langsung) terhadap OSI Layer. Ke empat layer ini memiliki sebutan lain yaitu DARPA Model, Internet Model atau DoD Model. Mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET. Berikut ini layer/lapisan yang ada dalam TCP/IP Layer beserta fungsi-fungsinya :

1. Network Access (Layer 1, terbawah)

Pada layer pertama yaitu network access memiliki fungsi untuk mendefinisikan protokol dan hardware yang digunakan dalam transmisi data. Dalam layer pertama ini terdapat beberapa protokol seperti Ethernet pada LAN, PPP pada WAN, dan juga Frame Relay.

2. Internet (Layer 2)

Dalam layer kedua ini atau layer Internet memiliki fungsi sebagai penyedia IP addresss, routing dan menentukan path/jalur terbaik untuk pengiriman data. Dalam layer ini hanya memiliki satu protokol yaitu TCP/IP

3. Transport (Layer 3)

Layer ketiga ini memiliki fungsi dan peranan yaitu menyediakan service yang akan digunakan oleh layer diatasnya atau layer application. Dalam layer ini terdapat dua protokol yang ada didalamnya yaitu TCP dan UDP

4. Application (Layer 4, teratas)

Untuk layer yang terakhir atau layer Application berfungsi untuk menyediakan service terhadap software yang berjalan pada client komputer. Dalam layer ini protokol yang berjalan/beroperasi adalah HTTP, FTP, POP3, SMTP dan lain-lain.



Unknown 23 August 2016
Mengenal 7 OSI Layer
Illustrasi OSI Layer
MalmiNgoprek - Bagi anak-anak jaringan OSI Layer mungkin sudah tidak asing lagi jika mendengar hal tersebut dalam dunia Jaringan komputer. Yah, layer tersebut merupakan standar protokol yang ada dalam jaringan komputer.
OSI (Open System Interconnection) Layer merupakan standar protokol yang pertama kali digunakan dalam jaringan komputer, agar semua vendor jaringan yang memiliki format dan protokol yang berbeda-beda mampu berkomunikasi satu dengan lain dan ditetapkan oleh ISO (International Standard Organization). Secara konseptual, OSI layer memiliki 7 layer/lapisan didalamnya. Dari ketujuh layer tersebut masing-masing memiliki sebuah fungsi tersendiri. Berikut ini 7 OSI Layer berserta fungsinya :

Unknown